Dua bersaudara pelaku begal di Probolinggo, Jawa Timur, ditembak oleh polisi setelah terlibat dalam serangkaian aksi pencurian sepeda motor di 12 lokasi berbeda. Keduanya dikenal sebagai residivis yang kerap beraksi dengan kekerasan, termasuk menggunakan senjata tajam dan airsoft gun untuk melukai korbannya.

Aksi Kekerasan dalam Pembegalan

Salah satu insiden terjadi pada 8 Maret 2025, di jalur pantura Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Dalam kejadian tersebut, korban Miftahul Ahyar (21) ditembak dengan airsoft gun oleh para pelaku dan mengalami luka di bagian pinggang. Para begal berhasil merampas dua sepeda motor dalam aksi tersebut.

Operasi Penangkapan oleh Kepolisian

Polisi yang telah mengidentifikasi para pelaku segera melakukan pengejaran intensif. Saat upaya penangkapan, kedua bersaudara tersebut melakukan perlawanan dengan senjata tajam, memaksa petugas untuk mengambil tindakan tegas dengan menembak mereka. Keduanya tewas di tempat kejadian.

Ancaman Begal di Probolinggo

Wilayah Probolinggo telah lama menghadapi ancaman begal yang meresahkan masyarakat. Sebelumnya, pada 16 Februari 2025, seorang warga bernama Didik Andrianto (34) menjadi korban pembegalan di Desa Blado Wetan, Kecamatan Banyuanyar. Pelaku tidak hanya merampas sepeda motor korban tetapi juga melukainya dengan senjata tajam.

Komitmen Kepolisian dalam Menanggulangi Kejahatan

Kepolisian Probolinggo menegaskan komitmennya untuk memberantas kejahatan jalanan, khususnya aksi begal yang meresahkan. Tindakan tegas terhadap dua begal bersaudara ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya dan meningkatkan rasa aman di masyarakat.