
Menjelang Lebaran 2025, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pengemudi ojek online (ojol) menjadi sorotan. Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), menetapkan bahwa THR untuk ojol dihitung sebesar 20% dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir. Namun, apakah besaran ini sudah sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan?
Tanggapan SPAI: THR Tidak Mencerminkan Kontribusi
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menilai kebijakan THR bagi pengemudi ojol tidak manusiawi. Ketua SPAI, Lily Pujiati, mengungkapkan bahwa nilai yang diterima para pengemudi tidak sebanding dengan peran penting mereka dalam mendukung platform digital seperti Gojek, Grab, dan lainnya. Para pengemudi ini menghasilkan keuntungan besar untuk platform, namun Tunjangan Hari Raya yang mereka terima dinilai sangat rendah.
Besaran Nominal di Beberapa Platform: Berapa yang Didapatkan Pengemudi?
Beberapa platform transportasi online mulai mengungkapkan perkiraan besaran yang akan diberikan kepada pengemudi mereka:
-
Grab: Menawarkan Bonus Kinerja Khusus yang menjadi bagian dari Bonus Hari Raya (BHR) untuk pengemudi dan kurir online. Bonus ini diharapkan dapat memberikan tambahan penghasilan bagi pengemudi menjelang Lebaran.
-
Gojek: Meskipun telah mengumumkan adanya THR, rinciannya masih belum jelas. Namun, pengemudi diharapkan bisa menerima tunjangan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
-
Maxim: Seperti Gojek, Maxim juga memberikan THR, namun jumlah dan mekanisme penyalurannya belum diumumkan secara resmi.
Kesimpulan: Haruskah Ada Penyesuaian Tunjangan Hari Raya untuk Ojol?
Meskipun pemerintah telah menetapkan aturan untuk perhitungan THR, besaran yang diterima pengemudi ojol dinilai belum memadai. Banyak yang berpendapat bahwa meskipun para pengemudi berkontribusi besar terhadap keuntungan platform, mereka tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai. Penyesuaian yang lebih adil dan manusiawi diharapkan dapat dilakukan agar para pengemudi ojol merasa dihargai atas peran mereka menjelang Lebaran 2025.