
Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik serta perayaan Idul Fitri 2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengumumkan pengerahan 66.714 personel dari tiga matra TNI: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Personel tersebut akan diperbantukan kepada Polri dalam Operasi Ketupat 2025 dan juga disiagakan di satuan masing-masing untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam selama periode mudik.
Dukungan Alutsista untuk Pengamanan
TNI menyiapkan berbagai Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) guna mendukung pengamanan. Di antaranya, 9 pesawat (Boeing, Hercules, CN, dan Cassa) untuk pemantauan dan evakuasi darurat. Selain itu, 12 helikopter dan 4 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) disiapkan untuk transportasi pemudik melalui jalur laut.
Kendaraan Pendukung di Jalur Mudik
Untuk mengantisipasi situasi darurat di jalur mudik, TNI menyiagakan berbagai kendaraan pendukung seperti ambulans, ekskavator, mobil pemadam kebakaran, dan mobil derek. Langkah ini diambil untuk memastikan respons cepat terhadap insiden yang mungkin terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran.
Sinergi TNI-Polri dalam Operasi Ketupat 2025
Panglima TNI menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, serta instansi lainnya untuk memastikan keamanan masyarakat selama Ramadan hingga perayaan Idul Fitri. Personel TNI yang dikerahkan akan berada di bawah kendali operasi Polri, menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung suksesnya Operasi Ketupat 2025.
Komitmen TNI dalam Menjaga Keamanan Nasional
TNI berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama mudik. Pengerahan personel dan Alutsista diharapkan mengurangi risiko kecelakaan, kemacetan, dan ancaman lain. Dengan langkah ini, TNI mendukung kelancaran mudik agar masyarakat dapat berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.