
Anak Kandung Bakar Ayah Pakai Bensin,Karena Merasa diguna-guna sang Ayah
Pada 12 Februari 2025, Medan, Sumatera Utara, digemparkan dengan insiden tragis di mana seorang pria, Aswar (49), dibakar hidup-hidup oleh anak kandungnya, M. Alfian (25). Peristiwa ini terjadi di kediaman korban di Jalan Simpang Dobi, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan. Akibat kejadian tersebut, Aswar mengalami luka bakar parah hingga 80% tubuhnya dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kronologi Peristiwa: Dari Permintaan Sederhana Hingga Pembakaran Sadis
Kejadian bermula ketika Aswar meminta anaknya, M. Alfian, untuk mengantarkannya bekerja. Namun, permintaan tersebut memicu kemarahan sang anak. Dalam emosi yang memuncak, Alfian menuduh ayahnya telah mengguna-gunainya sehingga bisnisnya tidak laku. Tak tahan dengan perasaan marah dan kekecewaan, Alfian kemudian menyiram tubuh ayahnya dengan bensin dan membakarnya. Akibatnya, Aswar menderita luka bakar serius yang mengancam nyawanya.
Penyelidikan Polisi: Anak Ditangkap, Kasus Ditangani Secara Serius
Pihak kepolisian setempat segera turun tangan setelah menerima laporan kejadian tersebut. M. Alfian telah ditangkap dan kini dijerat dengan pasal berlapis, termasuk penganiayaan berat dan pembakaran. Polisi berkomitmen untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap motif di balik tindakan kejam tersebut. Kejadian ini menambah catatan panjang tindak kekerasan dalam keluarga yang harus segera diusut tuntas.
Dampak Sosial: Masyarakat Terkejut, Motif Tindakan Kekerasan Jadi Sorotan
Peristiwa tragis ini mengejutkan warga setempat, mengingat pelaku adalah anak kandung korban. Tindakan kekerasan ini diduga berakar dari tuduhan tak berdasar bahwa sang ayah telah melakukan guna-guna. Kasus ini mengundang perhatian mengenai pentingnya komunikasi yang sehat dan pengelolaan emosi dalam keluarga. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi banyak orang tentang betapa rapuhnya hubungan keluarga apabila dilanda ketegangan yang tak terselesaikan dengan baik.
Harapan Masyarakat: Kasus Ini Jadi Pembelajaran untuk Masyarakat
Kejadian ini menjadi renungan bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga hubungan keluarga yang harmonis. Banyak pihak berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bahwa kekerasan bukanlah solusi untuk masalah dalam keluarga. Selain itu, masyarakat berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya dan bahwa keluarga yang menjadi korban dapat diberikan pemulihan serta dukungan moral.