
Pada Kamis, 3 April 2025, pukul 04.03 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Halmahera, Maluku Utara. Pusat gempa berada di laut, sekitar 118 km barat daya Pulau Doi, dengan koordinat 2,13° Lintang Utara dan 126,73° Bujur Timur. Kedalaman tercatat 10 km di bawah permukaan laut.
Gempa Tidak Berpotensi Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meskipun pusatnya berada di laut, energi yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk menyebabkan gelombang tsunami. Hal ini membuat masyarakat di daerah pesisir dapat merasa lebih tenang.
Dampak Gempa dan Reaksi Warga
Guncangan dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Manado dan Ternate. Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), getaran tercatat pada skala II-III MMI. Di beberapa daerah, warga melaporkan bahwa mereka merasakan getaran ringan saat berada di dalam rumah. Sebagian orang yang tengah tidur mengaku terbangun karena guncangan tersebut.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa. Beberapa warga sempat keluar rumah untuk memastikan keamanan lingkungan sekitar. Beberapa perabot rumah tangga juga dilaporkan sedikit bergeser akibat guncangan, tetapi tidak sampai menyebabkan kerusakan besar. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal setelah situasi kembali stabil.
Potensi Gempa Susulan dan Imbauan untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Meski intensitasnya biasanya lebih kecil dibandingkan gempa utama, gempa susulan tetap berpotensi dirasakan. Oleh karena itu, warga diharapkan tidak panik namun tetap berhati-hati.
Warga juga disarankan untuk menjauhi bangunan yang mengalami retakan atau kerusakan. Sebelum kembali ke dalam rumah atau gedung, pastikan bahwa strukturnya masih dalam kondisi aman. Selain itu, masyarakat perlu menghindari area yang rawan longsor, terutama bagi yang tinggal di daerah perbukitan.
Pemantauan dan Informasi Lanjutan
BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di wilayah Maluku Utara dan sekitarnya. Jika terjadi perkembangan lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk mendapatkan informasi dari sumber resmi, seperti BMKG atau pemerintah daerah. Menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas atau hoaks juga menjadi langkah penting dalam menjaga situasi tetap kondusif.
Selain itu, pihak berwenang dan tim tanggap darurat telah siap siaga jika ada laporan kerusakan atau kebutuhan evakuasi. Pemerintah daerah juga diharapkan terus memantau kondisi infrastruktur untuk memastikan keamanan masyarakat pascagempa.