
Penangkapan Fariz RM di Jakarta Selatan,barang bukti berupa sabu dan ganja
Jakarta, 19 Februari 2025 – Musisi legendaris Fariz Rustam Munaf atau Fariz RM kembali ditangkap terkait kasus narkoba. Polisi menemukan barang bukti berupa sabu dan ganja saat mengamankan pria berusia 64 tahun itu di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan.
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Santoso, mengungkapkan bahwa Musisi legendaris ini ditangkap pada Senin malam, 18 Februari 2025. “Kami menemukan narkotika jenis sabu dan ganja yang disimpan dalam bungkus rokok,” ujar Budi. Selain barang bukti narkoba, polisi juga menyita alat hisap sabu.
Bukan Kali Pertama, Fariz RM Kembali Tersandung Kasus Narkoba
Penangkapan ini bukan yang pertama baginya. Musisi yang dikenal lewat lagu Barcelona ini sudah beberapa kali ditangkap dalam kasus penyalahgunaan narkotika:
- 2007: Ditangkap dengan barang bukti 1,5 linting ganja seberat 5 gram.
- 2015: Diamankan di rumahnya di Bintaro dengan barang bukti heroin, ganja, dan sabu.
- 2018: Ditangkap di Pondok Aren, Tangerang Selatan, dengan barang bukti sabu, alprazolam, dumolid, dan alat hisap.
Meskipun telah menjalani rehabilitasi usai penangkapan sebelumnya, Fariz RM kembali terjerat kasus serupa.
Pemeriksaan dan Potensi Jerat Hukum
Saat ini, Fariz RM masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi sedang menyelidiki dari mana ia mendapatkan narkoba dan apakah ada jaringan yang terlibat.
Menurut Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, pelaku penyalahgunaan narkotika bisa dijerat dengan hukuman pidana atau diwajibkan menjalani rehabilitasi, tergantung tingkat keterlibatannya.
Publik Soroti Rehabilitasi yang Gagal
Penangkapan ini kembali menimbulkan perdebatan soal efektivitas rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Banyak pihak mempertanyakan mengapa Fariz RM, yang sudah beberapa kali direhabilitasi, kembali terjerat kasus yang sama.
Netizen pun ramai berkomentar, ada yang merasa kasihan dengan kondisinya, namun tak sedikit yang mengkritik minimnya efek jera dari hukuman yang pernah ia jalani.
Kesimpulan: Masih Ada Peluang untuk Berubah?
Fariz RM kembali menjadi contoh bagaimana narkoba bisa menghancurkan kehidupan seseorang, bahkan bagi mereka yang telah menjalani rehabilitasi. Publik berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran dan ada upaya lebih serius untuk membantunya lepas dari kecanduan.
Kini, proses hukum masih berjalan, dan masyarakat menanti keputusan akhir: apakah ia akan kembali dihukum, direhabilitasi, atau menjalani keduanya?