
Menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 2025, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa ketersediaan stok daging sapi dan kerbau dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Langkah-langkah strategis telah disiapkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging, termasuk melalui produksi dalam negeri dan importasi terbatas.
Stok Daging Terjamin Hingga Lebaran
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa stok daging tetap aman hingga Lebaran. Berdasarkan data terbaru Kementan, produksi dalam negeri dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan nasional.
“Kami memastikan stok daging sapi dan kerbau hingga Lebaran 2025 dalam kondisi aman dan terkendali. Pemerintah juga telah mengantisipasi lonjakan permintaan selama Ramadan dengan berbagai kebijakan strategis,” ujar Sudaryono.
Pemerintah terus berkoordinasi dengan pelaku usaha dan asosiasi peternak untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Tidak boleh ada kendala logistik yang menghambat pasokan ke pasar.
Rencana Importasi untuk Memenuhi Kebutuhan
Meskipun stok dalam negeri mencukupi, pemerintah tetap melakukan importasi terbatas untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Importasi difokuskan pada daging sapi bakalan serta daging kerbau yang akan disalurkan ke pasar tradisional dan ritel modern.
Sebagian besar importasi dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peran BUMN sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada importasi swasta, sehingga harga tetap terjangkau.
“Kita tidak hanya mengandalkan impor, tetapi juga memastikan produksi dalam negeri berjalan optimal. Importasi hanya langkah tambahan agar stok tetap terjaga,” tambah Sudaryono.
Kebijakan Kementerian Pertanian untuk Menjaga Kestabilan Pasokan
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pemerintah telah menghitung neraca komoditas dengan cermat. Upaya ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan daging selama Ramadan dan Lebaran, saat permintaan meningkat.
Langkah-langkah Kementan meliputi:
- Meningkatkan produksi dalam negeri dengan dukungan bagi peternak melalui bantuan pakan dan vaksinasi.
- Mempercepat distribusi daging ke daerah dengan permintaan tinggi.
- Mengawasi harga di pasar agar tidak terjadi lonjakan yang merugikan konsumen.
Daging impor yang masuk juga diperiksa ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya bagi konsumen.
Keamanan Konsumsi Daging Domestik
Selain memastikan pasokan cukup, pemerintah juga menjamin bahwa daging di pasaran, baik lokal maupun impor, aman dikonsumsi.
Agung Suganda menyatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengawasi kesehatan hewan dan produk daging. Pemeriksaan dilakukan guna mencegah masuknya penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
Masyarakat diimbau membeli daging dari sumber terpercaya dan memeriksa label serta sertifikasi kesehatan.
Komitmen Pemerintah Menjaga Ketersediaan Daging
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan daging yang cukup dan aman selama Ramadan hingga Lebaran 2025.
“Kami terus melakukan pemantauan dan evaluasi serta berkoordinasi dengan berbagai pihak agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan daging dengan harga stabil dan terjangkau,” pungkas Sudaryono.
Melalui kerja sama antara pemerintah, peternak, dan pelaku usaha, diharapkan kebutuhan daging selama Ramadan dan Lebaran dapat terpenuhi tanpa gejolak harga yang signifikan.