
Hujan Ekstrem Sebabkan Banjir Jakarta Sejak Dini Hari
Jakarta kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur sejak dini hari, Jumat (7 Juni 2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa curah hujan yang turun termasuk dalam kategori ekstrem, dengan intensitas mencapai lebih dari 100 mm per hari di beberapa wilayah. Hujan deras ini berlangsung selama lebih dari empat jam dan menyebabkan genangan cepat meluas ke berbagai titik, terutama di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan sebagian Jakarta Barat.
Ratusan Titik Genangan Teridentifikasi
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga pukul 09.00 WIB, teridentifikasi lebih dari 150 titik genangan di berbagai wilayah. Di antaranya adalah kawasan Cipinang, Kalibata, Kebayoran Lama, dan Cengkareng. Ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter, dan menyebabkan akses jalan terganggu bahkan lumpuh total di beberapa lokasi.
Selain itu, sejumlah permukiman warga juga turut terdampak. Warga yang rumahnya tergenang terpaksa mengungsi ke posko sementara atau ke rumah kerabat yang lebih aman dari genangan air. Hingga berita ini ditulis, tercatat sekitar 800 jiwa mengungsi dari lima kelurahan terdampak.
Drainase Tidak Mampu Mengalirkan Debit Air
Salah satu faktor utama yang memperparah banjir Jakarta adalah buruknya sistem drainase di ibu kota. Banyak saluran air yang tersumbat sampah dan sedimen, sehingga tidak mampu mengalirkan debit air hujan yang tinggi dalam waktu singkat. Hal ini diakui oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta yang menyatakan bahwa sejumlah saluran utama masih belum tersambung optimal dan sebagian dalam kondisi rusak.
Kondisi tersebut diperparah oleh pembangunan kawasan pemukiman dan komersial yang tidak memperhatikan daya serap air tanah, sehingga air hujan langsung mengalir ke saluran drainase yang sudah terbatas kapasitasnya.
Respons Pemerintah Daerah dan Imbauan Warga
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gubernur sementara menginstruksikan jajaran terkait untuk segera melakukan penyedotan air dan memastikan jalur vital kembali bisa dilalui. Petugas PPSU, pemadam kebakaran, serta BPBD dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan logistik.
Warga pun diminta untuk tetap waspada, terutama menghadapi potensi hujan lanjutan dalam beberapa hari ke depan. BMKG masih memberikan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Jabodetabek hingga akhir pekan.
Penanganan Jangka Panjang Masih Jadi PR
Banjir Jakarta kali ini kembali menunjukkan pentingnya penanganan menyeluruh terhadap drainase dan tata kelola air. Pakar tata kota menyarankan solusi jangka panjang seperti naturalisasi sungai, peningkatan kapasitas drainase, serta pembangunan sumur resapan. Semua itu perlu dipercepat.
Tanpa langkah nyata dan kolaborasi lintas sektor, banjir Jakarta akan terus menjadi ancaman tahunan. Pemerintah pusat dan daerah harus menjadikan peristiwa ini sebagai momentum perubahan. Bukan hanya tindakan darurat sementara.