Bencana Banjir Bandang di Tengah Kawasan Wisata

Minggu sore, 16 Maret 2025, kawasan wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, diterjang banjir bandang setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 hingga 17.40 WIB. Hujan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Batu Gaga di Bangun Dolok meluap, membawa lumpur dan bebatuan ke pusat kota, merusak rumah warga, dan melumpuhkan aktivitas di daerah tersebut.

Puluhan Rumah Rusak dan Aktivitas Lumpuh

Dampak bencana ini cukup parah, dengan 55 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, beberapa di antaranya rusak berat. Selain itu, kawasan Terminal Sosor Saba dan Jalan Sisingamangaraja terendam banjir, menyebabkan aktivitas masyarakat terhenti.

Longsor Menutup Akses Jalan Lintas Sumatera

Selain banjir bandang, longsor juga terjadi di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di samping Gereja HKBP Huta Sualan, Nagori Sibaganding. Material longsor berupa lumpur dan batu setinggi 2,5 meter menutup akses jalan, sehingga arus lalu lintas dialihkan melalui Simpang Palang ke Simpang Sitahoan sejak pukul 19.30 WIB.

Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Satu Warga Dilarikan ke RS

Kapolsek Parapat, AKP Manguni Sinulingga, memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, lima rumah mengalami kerusakan parah, dengan tiga di antaranya berada di Jalan Sisingamangaraja dan dua lainnya di Jalan Anggarajim. Satu warga bernama Oloan Sinaga (59) harus dievakuasi ke RSUD Parapat untuk mendapatkan perawatan medis akibat dampak bencana.

Upaya Penanganan dan Imbauan Kepada Warga

Pihak kepolisian dan tim gabungan telah mengamankan lokasi bencana dan mengimbau masyarakat untuk menghindari area terdampak. Pembersihan material longsor dilakukan dengan menggunakan ekskavator, dan sistem buka-tutup lalu lintas mulai diterapkan untuk mengurangi kemacetan.

Harapan untuk Penanganan Lebih Cepat

Bencana ini memicu kepanikan warga, terlebih Parapat merupakan salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Utara. Diharapkan pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil langkah-langkah mitigasi dan penanganan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.