
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dari Transisi Energi
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut transisi energi bisa menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 1–1,5% per tahun pada 2030. Dengan PDB saat ini sekitar Rp 22.000 triliun, peningkatan tersebut setara Rp 220–332 triliun setiap tahun.
Pertumbuhan ekonomi ini berasal dari naiknya investasi, diversifikasi sektor industri, dan penciptaan lapangan kerja baru. Energi terbarukan menjadi salah satu motor utama perubahan ini.
Investasi global dalam teknologi energi bersih juga meningkat pesat. Hal ini didorong oleh kebijakan industri yang mendukung serta permintaan pasar yang terus tumbuh. Indonesia memiliki peluang besar untuk ikut dalam tren ini, terutama melalui pemanfaatan energi surya, angin, dan biomassa.
Komitmen Pendanaan dan Peran Sektor Swasta
Sejak 2016 hingga 2023, pemerintah mengalokasikan rata-rata Rp 76,3 triliun per tahun untuk pembiayaan aksi iklim. Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 610,12 triliun.
Namun, target netral karbon pada 2060 memerlukan dana jauh lebih besar. Diperkirakan mencapai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.816 triliun. Karena itu, peran sektor swasta sangat penting. Pemerintah mendorong investasi hijau, efisiensi energi, dan pengurangan emisi dalam operasional bisnis.
Tantangan dan Kritik terhadap Kebijakan Energi
Meski pemerintah berkomitmen pada transisi energi, beberapa kebijakan dinilai kontradiktif. Salah satunya Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2025. Aturan ini masih membuka peluang bagi PLTU batu bara beroperasi hingga 2060 dengan teknologi co-firing dan carbon capture (CCS).
Kebijakan tersebut dipandang berisiko menambah beban keuangan negara dan masyarakat. Selain itu, langkah ini dinilai bertentangan dengan tujuan pengurangan emisi.
Potensi Ekonomi dari Energi Terbarukan
Studi Greenpeace Indonesia dan Celios menyebut pengembangan energi terbarukan bisa menyumbang Rp 2.627 triliun terhadap ekonomi nasional pada 2040. Pembangkit berbasis komunitas juga bisa menciptakan 20 juta lapangan kerja baru pada tahun yang sama.
Kesimpulan
Transisi energi tidak hanya berfungsi sebagai solusi iklim, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional. Potensi peningkatan PDB hingga Rp 332 triliun per tahun merupakan peluang besar yang harus dikelola secara strategis. Dukungan kebijakan yang konsisten, kolaborasi dengan sektor swasta, serta fokus pada energi terbarukan menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.