Sebuah langkah penting dalam pelestarian sejarah kembali dilakukan di Kota Bandung. Penelitian terhadap Prasasti Cikapundung Tamansari resmi dimulai oleh tim gabungan dari Balai Arkeologi Jawa Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, serta beberapa akademisi dari Universitas Padjadjaran. Kegiatan ini diresmikan dalam sebuah upacara sederhana yang berlangsung di lokasi temuan prasasti, kawasan Tamansari, Kota Bandung.

Temuan yang Menggugah Rasa Ingin Tahu Sejarah

Prasasti Cikapundung ditemukan oleh warga sekitar pada awal tahun 2025 saat dilakukan penggalian saluran air. Prasasti tersebut berbentuk batu andesit berukuran sekitar 60 x 40 cm dengan aksara dan simbol-simbol yang belum sepenuhnya dikenali. Banyak pihak meyakini prasasti ini berasal dari masa Kerajaan Sunda, sekitar abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Penemuan ini memicu minat luas di kalangan sejarawan, arkeolog, dan masyarakat umum.

Tujuan dan Rencana Penelitian

Menurut Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat, Dr. Dedi Mulyana, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap asal-usul, isi tulisan, dan konteks budaya dari prasasti tersebut. Penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahap, termasuk dokumentasi fisik, analisis epigrafis, dan kajian lingkungan sekitar. Tim juga akan menggunakan teknologi pemindaian 3D dan spektrum inframerah untuk membaca bagian prasasti yang sudah aus.

“Kami berharap hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peradaban dan budaya masyarakat Sunda kuno di kawasan Bandung,” ujar Dr. Dedi saat konferensi pers.

Dukungan Pemerintah dan Akademisi

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan dukungannya penuh terhadap kegiatan tersebut. Ia berharap penelitian ini bisa memperkaya narasi sejarah Kota Bandung serta dijadikan sarana edukasi bagi generasi muda.

Sementara itu, dosen arkeologi dari Universitas Padjadjaran, Dr. Nia Latifah, menyebut bahwa temuan seperti ini sangat langka dan memiliki nilai historis tinggi. “Prasasti ini bisa menjadi kunci untuk membuka tabir sejarah lokal yang selama ini belum banyak diungkap,” katanya.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan dimulainya penelitian ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga warisan budaya. Selain itu, hasil kajian yang didapat nantinya juga akan dipublikasikan secara terbuka agar bisa diakses oleh peneliti, pelajar, dan masyarakat umum.

Penelitian Prasasti Cikapundung Tamansari ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir tahun 2025, dan hasil awalnya direncanakan akan diumumkan pada November mendatang. Pemerintah Kota Bandung juga berencana menjadikan lokasi ini sebagai situs cagar budaya yang dilengkapi dengan informasi edukatif dan fasilitas kunjungan.