Padang, 30 Mei 2025 – Provinsi Sumatera Barat mencatat pencapaian signifikan dengan berhasil membentuk 100% Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa dan nagari yang ada di wilayah tersebut. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan ekonomi berbasis kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Pemerataan Ekonomi Lewat Koperasi Desa

Koperasi Desa Merah Putih merupakan program nasional yang bertujuan untuk memperkuat struktur ekonomi pedesaan melalui pembentukan koperasi yang dikelola oleh masyarakat desa sendiri. Dengan model koperasi ini, desa-desa didorong untuk mengelola potensi lokal seperti hasil pertanian, peternakan, perkebunan, hingga industri rumah tangga, secara kolektif dan berkelanjutan.

Sumatera Barat menjadi provinsi pertama yang menuntaskan pembentukan koperasi ini di seluruh desa, meliputi 1.158 desa dan nagari. Pencapaian ini diapresiasi oleh pemerintah pusat sebagai contoh konkret penerapan ekonomi gotong royong yang merata hingga pelosok negeri.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi kuat antara pemerintah daerah, dinas koperasi, dan perangkat nagari serta desa. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan bahwa program ini telah dipersiapkan sejak tahun 2023 melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan sosialisasi yang masif.

“Ini adalah hasil kerja bersama. Kami bangga karena masyarakat sangat antusias terlibat, mulai dari pengurus koperasi hingga para pelaku UMKM di desa,” ujar Mahyeldi.

Ia menambahkan bahwa koperasi yang dibentuk tidak hanya sebagai formalitas administratif, melainkan benar-benar aktif menjalankan kegiatan ekonomi yang produktif.

Dampak Positif terhadap Masyarakat Desa

Sejak mulai beroperasi, banyak koperasi desa di Sumatera Barat telah mencatat peningkatan ekonomi lokal. Beberapa koperasi bahkan telah berhasil melakukan ekspor produk unggulan seperti kopi arabika dari Solok dan keripik sanjai dari Payakumbuh. Selain itu, koperasi juga memfasilitasi akses permodalan bagi petani dan pelaku usaha kecil melalui simpan pinjam berbunga ringan.

Program ini dinilai mampu menurunkan ketergantungan masyarakat desa terhadap tengkulak, meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan membuka lapangan kerja baru.

Harapan ke Depan

Pemerintah provinsi berharap koperasi-koperasi yang telah terbentuk dapat terus berinovasi dan memperluas jangkauan usaha. Untuk itu, pembinaan dan pengawasan akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan capaian 100% ini, Sumatera Barat tidak hanya menjadi pelopor, tetapi juga model percontohan bagi provinsi lain dalam membangun kemandirian desa berbasis koperasi.